Sunday, March 9, 2014

Proporsisi, Inferensi dan Implikasi









Proporsisi

Proposisi adalah suatu ekspresi verbal dari keputusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu predikat terhadap suatu yang lain, yang dapat dinilai bener atau salah.

Jenis-jenis proposisi terbagi menjadi 4 bagian :
  1. Proposisi berdasarkan Bentuk :
    • Proposisi Tunggal adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan 1 predikat. 
    • Contoh : Ayah membaca.
    • Proposisi majemuk adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 1 predikat. 
    • Contoh : Indra belajar bermain piano dan menyayi di studio.

  2. Proposisi berdasarkan Sifat :
    • Proposisi Kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subyek dan predikatnya mempunyai syarat apapun.
    • Contoh : Semua Perempuan di indonesia akan mengalami Menstruasi.
    • Proposisi kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat membutuhkan syarat tertentu.
    • Contoh : Jika Yogi lulus UN maka saya akan berikan hadiah.

  3. Proposisi berdasarkan Kualitas:
    • Proporsisi Positif adalah proporsisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan subjeknya.
    • Contoh : Semua gajah berbadan besar.
    • Proporsisi Negatif, yaitu proporsisi dimana predikatnya menolak atau tidak mendukung subjeknya.
    • Contoh : Tidak ada wanita yang berjenggot.

  4. Proporsisi berdasarkan Kuantitas:
    • Proporsisi Universal, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari semua.
    • Contoh : Semua warga Indonesia mememiliki KTP.
    • Proporsisi Khusus, yaitu proporsisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek.
    • Contoh : Tidak semua murid patuh kepada gurunya.
Inferensi

Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur).

Terdapat 2 jenis metode Inferensi :
  1. Inferensi Langsung
    • Yaitu inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
    • Contoh : Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi ani tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
    • kesimpulan : ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.

  2. Inferensi Tak Langsung
    • Yaitu inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
    • Contoh :
    • A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
      B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
    • Inferensi yang menjembatani kedua ucapan tersebut misalnya (C) berikut ini.
    • C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.

Implikasi 

Menurut saya Implikasi adalah suatu keterlibatan antara dua buah objek atau lebih. Untuk lebih jelasnya berikut penjulasanya.

Contoh : “Jika matahari bersinar maka udara terasa hangat”
Jadi, bila kita tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa hangat. Karena itu akan sama artinya jika kalimat di atas kita tulis sebagai:

“Bila matahari bersinar, udara terasa hangat”.
”Sepanjang waktu matahari bersinar, udara terasa hangat”.
“Matahari bersinar  berimplikasi udara terasa hangat”.
“Matahari bersinar hanya jika udara terasa hangat”.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa udara tersebut hangat adalah cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar atau matahari bersinar merupakan syarat cukup untuk udara terasa hangat.

Sedangkan untuk menunjukkan bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan menunjukkan udara menjadi hangat atau udara terasa hangat merupakan syarat perlu bagi matahari bersinar. Karena udara dapat menjadi hangat hanya bila matahari bersinar.



Iqbal Hamdani Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Followers