Saturday, June 22, 2013

Manusia dan Pandangan Hidup












Pandangan Hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menetukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendat atau perimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.



Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandagan hidup yang mutlak kebenaranya. 
  2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut. 
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenaranya.

Cita – Cita

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita – cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita – cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita – cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi.

Apabila cita – cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita – cita itu disebut angan – angan. Disini peryaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita – cita itu tidak mungkin dilakukan.

Kebajikan

Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma – norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahkluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.

Manusia adalah seorang pribadi yang utuk yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakakn pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, seringkai manusia tidak mengenal kebajikan.

Usaha / Perjuangan

Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna.

Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga / jasmani, atau kedua – duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebalikanya pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karena itu tidak boleh bermalas – malas, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.

Keyakinan / Kepercayaan

Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalism, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.


Aliran Naturalisme
Aliran naturalism berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar ? yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin tuhan itu ada, maka kita katakana Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada.

Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Manayang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun betentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi. Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani.

Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari tuhan, percaya adanya Tuhan sebai dasar keyakinan. Sedangka akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala seatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi, apa yang benar manurut logika berpikir juda dapat diterima oleh hati nurani.

Langkah Langkah Berpandangan Hidup yang baik.
  1. Mengenal
  2. Mengerti
  3. Menghayati
  4. Meyakini
  5. Mengabdi
  6. Mengamalkan
Sumber : Buku IBD karangan Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Iqbal Hamdani Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Followers